-->

Friday, December 28, 2018

Inspirasi Wirausaha (Jangan Mencari Kesempurnaan)

Inspirasi Wirausaha (Jangan Mencari Kesempurnaan)


Sebuah kisah cerita yang harus kita renungkan:

Suatu hari, Kahlil Gibran bertanya kepada sang guru: " Guru, bagaimanakah caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini?"



Sang Guru pun menjawab: "Coba engkau Berjalanlah lurus di taman bunga, kemudian petiklah bunga yang menurutmu paling indah dan jangan pernah kembali lagi ke belakang" 

Kemudian setelah berjalan dan sampai pada ujung taman, Kahlil Gibran kembali dengan tangan hampa tanpa bunga satu pun, 

 Sang Guru bertanya kembali: "Mengapa kamu tidak memperoleh bunga satu pun?" 

Kahlil Gibran: "Sebenarnya aku tadi sudah menemukannya tetapi aku tidak memetiknya, karena aku berpikir mungkin di depan pasti ada yang lebih indah lagi.
Namun sayang ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru menyadari bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah dan aku pun juga tak bisa kembali ke belakang lagi ..!" 

Sambil tersenyum, Sang Guru berkata: "Ya, memang seperti itulah hidup .. semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah bisa mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan hidup yang hakiki tidak akan pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk dapat menerima semua kekurangan..."

Bila kita tak bisa memberi, janganlah mengambil. 

Bila kita untuk mengasihi terlalu sulit, janganlah membenci. 

Bila kita tak mampu menghibur orang lain, janganlah membuat ia sedih. 

Bila kita tak mungkin meringankan beban orang lain, janganlah sekalipun mempersulit/memberatkannya 

Bila kita tak sanggup memuji, janganlah mencaci. 

Bila kita tak bisa menghargai, janganlah menghina. JANGAN MENCARI KESEMPURNAAN, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada diri kita.

Semoga hari ini menjadikan kita sebagai orang yang lebih baik dibanding hari kemarin tahun ini lebih baik dari tahun kemarin dan jangan pernah berhenti melakukan kebaikan.

Tips Berwirausaha (Yakinlah Dengan Usahamu)

Tips Berwirausaha (Yakinlah Dengan Usahamu)


"Sesungguhnya kehidupan ini tidak senyata yang Anda lihat" 

Pernahkah Anda berfikir ketika Anda menonton film / bioskup seolah-olah gambar itu hidup? 

Begitupun kehidupan ini, yang seolah-olah yang kita lihat nyata (hidup) ada, padahal itu hanyalah tipuan mata (ilusi) istilah lainnya fana. 




"Kehidupan ini adalah ilusi, (tipuan mata) yang tak kunjung pudar". (Albert Einstein). 

Mari kita pelajari dari balik layar kehidupan yang menipu ini.

 Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda di tahun kemarin? Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda di tahun yang akan datang? Tentu tidak! 

Kita semua tidak bisa melihat kehidupan di tahun kemarin dan tidak bisa melihat kehidupan kita di tahun yang akan datang. 


Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-bulan yang lalu?

 Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-bulan yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-minggu kemarin? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-minggu yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-hari yang lalu? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-hari yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-jam yang lalu? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-jam yang akan datang? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-detik yang lalu? 

Apakah Anda bisa melihat kehidupan Anda se-detik yang akan datang? 

Tentu tidak! Kita semua tidak bisa melihat kehidupan kita walaupun seper-seribu detik yang lalu dan seper-seribu detik yang akan datang, karena kita terpaut waktu yang terus berjalan. 


"Yang tampak berasal dari yang tak tampak dan yang tampak akan menjadi tak tampak". (Jalaludin Rummy, sufisme) 

Jadi sesungguhnya benda-benda yang berada di sekitar kita yang kita lihat, mewujud dan berlalu seper-sekian detik, tanpa kita sadari. 


Karena kasih sayangnya saja, gambaran kehidupan itu di tayangkan berulang-ulang di depan mata kita seper-sekian detik cepatnya. 


Karena kelemahan frekuensi penglihatan kita saja seolah-olah benda-benda di sekitar kita tampak nyata. Sama persis ketika Anda menonton film-film di televisi, 

stasiun televisi tidak pernah sama sekali menayangkan gambaran hidup, mereka hanya memancarkan titik-titik kecil yang di pancarkan berurutan dengan kecepatan sangat tinggi (scanning horizontal & vertikal) sehingga menjadi tampak nyata hidup. 


Itulah ilusi kehidupan. Itulah kehidupan yang menipu. Itulah kefanaan hidup. 

Terus hikmahnya apa? Yang pertama, Sesungguhnya apapun kepahitan kenyataan hidup kita, bila kita mampu meng-ikhlaskan-nya, 

kenyataan itu akan berlalu di telan waktu dengan sendirinya. Yang tampak nyata akan menjadi tak tampak alias akan musnah dengan sendirinya. 

"Kehidupan ini hanyalah sendau gurau belaka". Hari ini adalah hasil dari masa lalu kita, dan masa depan kita adalah hasil dari apapun yang kita ungkapkan di masa kini. 

Jadi ketika, kita masih belum bisa mengikhlaskan apapun yang terjadi saat ini, itu justru akan menjadi benih keburukan untuk kehidupan di masa yang akan datang, tanpa kita sadari. Demi kebaikan diri Anda sendiri.

Cepet-cepet ikhlaskan saja. Terima-lupakan. Lakukan-lupakan. Yang kedua, Ini bagian yang luar biasa buat kita ketahui bersama. 

Impian, visi, misi, goal setting, cita-cita yang belum terlihat, yang belum kasat mata, yang tak tampak, “memiliki potensi yang sangat besar” untuk kita jadikan “kasat mata” (menjadi kenyataan). 

Semua yang kasat mata berasal dari yang tak kasat mata sebelumnya. Itulah proses materialiasasi, Itulah proses visualisasi, Itulah proses imajinasi, Itulah proses perwujudtan impian. (Next time) Memang banyak cara dan strategi atau proses untuk mencapainya. 

Semoga pengetahuan ini bisa menambah keyakinan perwujudan segala macam impian Anda. Amin...

Thursday, December 27, 2018

Faktor Pendukung Ber Wirausaha Supaya Lancar

Tips Berwirausaha Agar Pintu Rezeki Senantiasa Terbuka


Hukum pasokan mengatakan,
"Pasokan setara dengan kebutuhan"
Sederhananya begini,
Di saat kita membuka 1 kran air, maka pasokan air setara dengan 1
kran air itu. 


Apabila ada 10 kran air (misal kran air 1/2" nan) yang kita buka, kran
air yang terbuka dari pasokan adalah peralon kran 5" terbuka lebar. 




Seperti halnya jala-jala listrik di sekitar kita yang menjalar ke seluruh
negeri. Seandainya kita memasang lampu 5 Watt, maka PLN akan
mensupply listrik *maximal* ya 5 Watt energi dan tidak lebih, kalau
lebih bisa terbakar lampu itu, walaupun *sesungguhnya* pasokan
energi listrik negara itu Ribuan Mega Watt...!
Segala sesuatu tercipta dari energi. 


Pemikiran, ilmu atau
pengetahuan, uang, batu, kebahagian, keharmonisan rumah tangga
dan semua benda apapun terbuat dari energi.
Energi tidak bisa di ciptakan dan tidak bisa di musnahkan. 


Setiap ummat manusia di bekali (dimodali) energi lebih dari cukup.
Bahkan pasokan energi jauh lebih besar dari yang kita sangka,
semesta selalu siap memberikan pasokan energi tak terbatas. Energi bisa berubah bentuk, di anjurkan (di perintahkan) untuk di
transfer atau di bagi (berbagi), tetapi kita di larang keras untuk
mengambil energi hak orang lain bahasa halusnya mencuri hak orang
lain. 


Rumus bisnis (bertukar manfaat) yang paten adalah,
"Kita akan beruntung di saat kita bisa menguntungkan orang lain".
(Mario Teguh) 


"Kita akan memanen dari apapun yang kita tanam (kita berikan)" 
(konsep, tebar tuai atau tandur-tandur). 


Jadi ketika kita mengeluarkan energi ke sekitar hidup kita, semesta
akan memasok energi yang setara dengan yang kita keluarkan. 


Semesta adalah pemasok energi tak terbatas.
Tak sepantasnya di saat kita berbagi kepada pengemis dan berharap
kebaikan itu kembali melalui pengemis itu. 


Begitupun dalam berbagi (energi positip) kebaikan, kita tak
seharusnya semua selalu harus di ukur dengan (energi yang
berbentuk) uang dengan orang yang bersangkutan. 


Kebaikan apapun yang kita tebar, akan kembali ke kita setepat
bumerang kembali atau setepat kita bercermin atau setepat apapun
benih yang kita tanam. 


Jadi semestinya tidak perlu kita kwawatirkan lagi, energi yang kita
lepas akan lenyap. Energi akan selalu tetap abadi, energi itu hanya
akan berubah bentuknya saja. Dan energi itu pasti akan kembali ke
kita lagi setepat gema. 

Semesta memiliki milyaran cara untuk
mengembalikan energi yang kita lepas (bagikan) kembali ke kita
kembali dan berlipat ganda. Dan kita sudah belajar bahwa segala sesuatu terbuat dari energi,
entah harta benda dalam bentuk apapun itu, termasuk uang. 


Jadi berbagi (sedekah) tidak membuat kita jatuh miskin itu benar
adanya. Bahasa Fisiknya adalah, energi yang kita keluarkan (bagikan),
tidak akan lenyap, atau kita menjadi kekurangan energi.

Karena apapun yang kita bagikan atau kita berikan ke orang lain, 
sesungguhnya ada pengganti energi yang lain (ter-konversi dalam
bentuk lain), bisa dalam wujud yang sama atau dalam bentuk energi
yang lain.

 Pasrahkan saja kepada Tuhan yang Maha Tahu akan semua
kebutuhan-kebutuhan terpenting dari kehidupan kita. 


Jadi benar adanya juga kalau banyak anak (buah), banyak rezeki.
Karena di saat kita membukakan pintu-pintu rezeki orang lain, itu
menjadikan pembuka pintu Rahmad bagi diri sendiri. Semakin banyak
anak buah, semakin besarlah rezeki yang akan mengalir. 


Semesta sangat subur sekali untuk bercocok tanam. Entah energi
kebaikan atau energi keburukan akan tetep tumbuh subur di semesta
ini. 

Di saat kita menanam padi rumput pun ikut bersemi, apalagi kita
menyengaja menanam rumput. 

Mari kita naik kan level iman kita untuk selalu berbagi. Ini adalah cara
yang logis untuk mengkonversikan energi di dalam diri kita dengan
energi yang kita butuhkan. 

Tuhan Maha Tahu segala sesuatu apapun
yang terpenting yang kita butuhkan.
"Semesta adalah pasokan energi tak terbatas"
Dialah sang Maha Milyarder dan Maha Sakti Mandraguna di semesta
ini.

Hal Penting Dalam Ber Wirausaha

Salah Satu Hal Yang Sangat Penting Dalam Ber Wirausaha


Hari ini adalah hasil dari masa lalu kita dan hari ini (bukan besuk)
adalah penentu masa depan kita.

Jadi sesungguhnya tugas kita hari ini (bukan besuk) adalah,
"mengumpulkan point" kebaikan sebanyak mungkin, bukan
mengambil keuntungan dari orang lain.



Kebaikan yang kita tanam hari ini, sangat memungkinkan besuk subuh
sudah berbuah.
Tidak ada keburukan yang mendahului kebaikan
(sedekah).

“Luruskan Niat, Luaskan Niat” untuk mengumpulkan point kebaikan
sebanyak mungkin.

Memang semesta membolehkan jual-beli (berbisnis), tetapi jual-beli
bukanlah tugas utama, tugas utama kita adalah mengabdi dan
mengabdi (ibadah) kepadaNya. 

Dan kita tahu bahwa rumus dunia yang kita warisi,
“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat
bagi manusia lain”. (HR. Ahmad, ath-Thabrani) 

Agar kita semua menjadi pribadi-pribadi yang terbaik di semesta ini,
tetapkan tujuan sebaik mungkin dan seluas mungkin. 

Luruskan Niat dan Luaskan Niat , untuk menjadi pribadi-pribadi
baik ke sebanyak-banyaknya (seluas-luasnya) ummat, demi
kepentingan masa depan kita sendiri. 

Kebaikan apapun yang kita tebar, kita sendiri yang menuai. 

Dan apapun profesi kita, entah pegawai rendahan, pengusaha,
pengajar, pedagang, penyapu jalan, pembantu, IRT, relawan dll,
memiliki potensi yang sama berada di barisan terdepan. 

Tuhan tidak melihat rupa-rupa kita.
Tuhan tidak melihat pangkat, jabatan atau profesi kita.

Tuhan tidak melihat apakah pribumi atau bukan. 
Tuhan tidak melihat suku atau bangsa seseorang.
"Sopo sing gawe, bakal nganggo"
"Ukuran kebaikan yang kita berikan (tebar), akan di ukuran ke kita di
masa yang akan datang" 

"Luruskan Niat dan Luaskan Niat", untuk berkaryalah sebaik mungkin,
tebarkan manfaat sebanyak mungkin dan seluas mungkin.

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik
bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)
"Hari ini adalah awal hidup baruku.

Wednesday, December 26, 2018

Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Ber Wirausaha

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketika Ber Wirausaha

Dalam proses berwirausaha pasti ada faktor X yang mempengaruhi.

ibarat "Peganglah buah apel dan berdirilah. Kemudian lepaskanlah apel itu dari genggangman tangan, maka apel akan jatuh ke bawah". 

Mengapa jatuh ke bawah?........ 

Ada 2 faktor mengapa buah apel itu jatuh ke bawah, yaitu 

1. Karena tangan kita terbuka. 
2. Karena ada kekuatan gravitasi bumi yang sangat kuat, yang tak kasat mata, yang menarik buah apel itu ke bawah. 

Hasil = Faktor yang tampak mata + Faktor "X" yang tak kasat mata. 

Dan rumus diatas berlaku untuk semua hal yang kita alami di alam semesta ini. 



Sering terjadi di sekitar kita, dari sekolah yang sama, memiliki kecerdasan yang sama, bekerja (ikhtiar) atau berwirausaha dalam bidang yang sama, namun hasil akan selalu berbeda. 

Buktinya lagi, jika ada 2 orang yang menjalankan bisnis yang sama. 

Cara pemasarannya sama, strateginya sama cara melakukannya pun sama. Maka satu hal yang pasti terjadi adalah "hasilnya tidak akan pernah sama.

" Mengapa?"

 Karena suatu hasil terjadi karena dari kombinasi 2 faktor, yaitu: 

"Faktor yang kasat mata dan faktor yang tak kasat mata" dan 

"Faktor terbesar yang membedakan hasil suatu proses adalah justru faktor yang tak kasat mata". 

Sebagian besar orang hanya sekedar mempelajari faktor yang kasat matanya saja. 

Teoritis, yang realistis, hitungan di atas kertas. Ilmu ekonomi duniawi terlalu sangat kuat mengakar di benak setiap orang, hingga lupa bahwa faktor "luck", sering di abaikan sebagian besar orang. 

Memang terlihat sulit mencari buku-buku panduan agar kita menjadi orang yang "bejo" atau menjadi orang yang "selalu beruntung", seperti si pak untung di cerita Donal bebek. 

Tragedi buah apel yang jatuh di kepalanya Pak Sir Isaac Newton, menjadikan pembelajaran ke kita bahwa sesungguhnya ada kekuatan super yang justru tak kasat mata yang mempengaruhi keseluruhan kehidupan kita. 

Hukum gravitasi bumi hanyalah salah satu kekuatan yang maha besar yang menjadikan segala sesuatu tertarik ke pusat bumi dan menjadikan tampak indah benda-benda itu di sekitar kita. 

Dan ada banyak kekuatan yang Maha Dahsyat lainnya selain kekuatan gravitasi bumi. 

Apakah sekarang Anda mulai mensadari bahwa mengapa ada orang yang: Hidupnya sangat santai, kerjanya nggak terlalu keras, tetapi hasilnya sangat luar biasa. 

Sedangkan ada orang yang kerja keras, banting tulang, peras keringat, berangkat pagi pulang petang, tetapi, hasilnya segitu-gitu saja. 

Karena, ada faktor yang tak kasat mata yang bekerja jauh lebih besar dari yang kita bayangkan, yang berbeda pada setiap orang, dan itulah salah satu faktor terbesar mengapa kualitas hidup setiap orang berbeda-beda.

Begitupun hasil dari sebuah impian akan tergantung dari faktor kesadaran dan faktor non kesadaran dari alam bawah sadar kita. 

Alam bawah sadar adalah sebuah "faktor X" yang tak kasat mata, yang justru berpengaruh besar di dalam kehidupan kita. 

"Faktor X" itu akan membawa "kendali otomatis" kehidupan seseorang, di luar kendali pikiran sadarnya.

Tahukan Anda, bahwa buku panduan agar kita menjadi orang-orang yang bejo atau agar kita menjadi orang-orang yang beruntung justru ada di sekitar kita? Dan sebenarnya kitalah pewaris buku "keberuntungan" itu. (Q.S Al-Baqoroh, 2~5)

Langkah Pertama Yang Harus di Terapkan Diawal Ingin Menjadi Wirausaha

Langkah Pertama Yang Harus di Terapkan Diawal Ingin Menjadi Wirausaha

Pepatah mengatakan:
"Kalau kita tidak menjadi pengendali, kita mungkin akan
di kendalikan oleh orang lain".

"Jika seseorang tidak memiliki impian sendiri, maka bersiap-siaplah dipaksa bekerja untuk merealisasikan impian orang lain".

Bila seseorang ingin menjadi seorang pemenang (di perjalanan kehidupannya), seharusnya mereka menjadi pengendali kehidupan.



Seorang pemenang selayaknya sang pahlawan (pemain utama) dalam
"film layar lebar" kehidupan, di areanya masing-masing.

Study ilmiyah menemukan bahwa, sebagian besar orang ternyata
malah menjadi produk lingkungan.

Karena, sebagian besar orang mengikuti “kata orang lain”, bukan dari kata diri sendiri.

"Tidak mungkin kamu bisa sukses ber wirausaha, karena kamu cuma lulus SD".

"Mana mungkin, jebolan pesantren bisa jadi Enterpreneur".

"Tidak punya modal kok pingin sukses wirausaha?".

"Wong ndeso kok pingin sukses wirausaha, ngimpi kali ya?", dll

Langkah pertama untuk menjadi sang pemenang dalam kehidupan
adalah "merubuhkan" atau "membuang jauh-jauh" semua pemikiran
negatif yang menyerbu di sekeliling kita itu, seperti contoh di atas.

Study ilmiyah di dunia barat menyatakan bahwa, sebagian besar
orang memiliki pemikiran negatif 77%.
(Kalau survey itu di lakukan di
negeri kita, mungkin bisa jauh lebih banyak).

Pemikiran negatif (do'a negatif) bisa berasal dari luar diri dan bahkan
bisa dari dalam diri kita sendiri.

Kalau kita sudah menyadari bahwa
pemikiran atau ucapan adalah do'a dan do'a adalah senjata yang
terdahsyat sepanjang jaman, maka tidak ada cara lain selain merubah
pemikiran atau kata-kata negatif itu, untuk menuai kebaikan di masa
yang akan datang.

Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, berasal dari dalam diri kita.

Mereka hanya "akibat" dari "sebab" yang ada di dalam diri kita.

Tidak ada gunanya, mengeluhkan situasi, kondisi, peristiwa ataupun
keadaan di sekitar kita.

Rahasia besarnya...,
Otak kita itu ibarat gelas. Air adalah pemikiran.

Jika kita memiliki gelas yang penuh dengan air kotor (pemikiran
negatif), cara sederhana agar gelas terisi dengan air bersih, tuangkan
saja air bersih ke dalam gelas terus menerus.

Cepat atau lambat, air
kotor akan meluap keluar dari dalam gelas.

Karena kita tidak bisa mengosongkan pemikiran kita begitu saja,
seperti halnya bayi baru lahir atau menjadikan isi kepala seperti kain
putih bersih tanpa coretan.

Cari kata-kata positif dari lawan kata hal negatif yang mengakar di
dalam kehidupan kita.

Cari kata anonim dari kata-kata itu. Carilah kata
obyek yang betul-betul positif (yang fokus positip).

Benamkan, teguhkan dan tambatkan kata-kata positip itu, di dalam benak.

Di awal proses berwirausaha nanti akan seperti permainan bola ping pong yang lari ke kiri
dan ke kanan.

Di awal praktik mungkin seperti, lelucon, bahkan hingga timbul keraguan keraguan.

"Mana mungkin ya usahaku akan lancar?"
"Ah pembohong nih?"
"Mana bisa ya?", dan lain-lain.

Untuk beberapa saat nanti akan terjadi semacam pergulatan kecil di
dalam benak pikiran.

Ketika pemikiran positip lebih dominan daripada
pemikiran negatif, jadilah kita sang pemenang dari pemikiran negatif
untuk tahap awal.

Dan proses selanjutnya, keyakinan yang baru akan mulai terbentuk dalam proses ber wirausaha.

"Di ucapkan dengan lisan..."
"Di tambatkan di dalam hati..."
"Di lakukan dalam tindakan..."

Itulah proses pembentuk keyakinan (keimanan) yang baru.

"Jika engkau percaya, gunung pun bisa engkau pindahkan".

Ini adalah pribahasa tentang luar biasanya keyakinan.

Semustahil apapun jika kita sudah memiliki keyakinan yang baru dan tangguh
(khakkul yakin), maka kita tinggal nunggu "Kun" (jadi).

"Seorang pemenang (di perjalanan kehidupan), seharusnya menjadi
pengendali kehidupan."

"Dengan cara, mengendalikan pemikiran di dalam benak kita",
(sekaligus) itulah sesungguhnya musuh terbesar kita.


Demi kepentingan diri sendiri,
Demi kejayaan ummat,
Demi kejayaan negeri ini, Mari kita bangun pemikiran positip kita dari dalam diri kita, untuk
membangun peradaban negeri ini yang jauh lebih baik dan semakin maju.

Tuesday, December 18, 2018

Kisah Sukses Bill Gates

Kisah Bill Gates:Dari Dilempari Botol Hingga Berhasil Sukses dan Kaya Raya!

  Bill Gates merupakan salah satu nama paling dikenal di dunia teknologi. Ia mendirikan perusahaan Microsoft yang menjelma sebagai perusahaan software terbesar di dunia.
Nama Bill Gates sering masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia. Padahal, perjalanan hidupnya bisa dibilang tidak berjalan mulus dimana ia lebih memilih untuk keluar dari universitas.

Seperti apa kisah hidup seorang Bill Gates dan bagaimana usahanya dalam membangun Microsoft dari bawah? Berikut kisah singkat sang pria berkacamata itu yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Lahir dari Keluarga Berada

Nama lengkap dari Bill Gates adalah William Henry "Bill" Gates III. Ayahnya bernama sama dengannya William Henry Gates II yang saat ini berusia sekitar 86 tahun. Sedangkan sang ibu, Mary Maxwell Gates meninggal dunia pada tahun 1994.
Ayah Gates mempunyai profesi sebagai pengacara yang cukup terkenal. Sedangkan sang ibu menjabat sebagai dewan pimpinan di berbagai perusahaan. Gates punya dua saudara wanita yang bernama Kristianne dan Libby.
Di kalangan keluarga yang berada itulah, Bill Gates dibesarkan. Bill mempunyai kedekatan dengan ibunya. Ibu Bill ketika masa mudanya dikenal sebagai seorang atlet dan mahasiswa yang top. Dia menanamkan nilai kedisiplinan pada anak-anaknya, termasuk pada Bill Gates sendiri.

Mary meminta anak-anaknya untuk selalu belajar keras, mengikuti les musik serta olahraga. Dia juga berharap agar anak-anaknya berpakaian dengan pantas dan ramah kepada tamu-tamu yang berkunjung ke rumah.
"Beliau orang tua yang banyak terlibat dengan anaknya. Bukan hanya mengenai peringkat di kelas ataupun semacamnya, namun juga bagaimana cara kami harus bersikap di publik," lanjut Libby Armintrout, adik Gates.


2. Rajin Membaca

Sejak muda atau sekitar usia 10 tahun, Bill Gates menurut yang diutarakan ayahnya sudah sangat suka belajar. Dia sudah menyelesaikan membaca World Book Encylopedia mulai seri awal sampai akhir.
"Saya sangat mempunyai banyak impian ketika masih kecil dan saya berpikir hal itu muncul dari fakta bahwa saya punya banyak kesempatan untuk membaca," kata Gates.
Orang tuanya pun mendukung kesukaan yang bagus tersebut. Mereka selalu membelikan buku-buku yang diinginkan oleh anaknya. Ketika usia 11 tahun, Gates sudah aktif bertanya pada sang ayah mengenai tentang bisnis sampai peristiwa yang ada didunia.

"Sangat menarik dan saya pikir itu adalah hal yang mengagumkan. Tetapi ibunya tidak suka kebiasannya seperti itu," kenang Gates senior.
 Sang ibu khawatir karena Gates mulai cenderung hanya suka berkutat dengan buku-buku ketimbang berhubungan dengan orang lain. Gates pun mulai sering bertengkar dengan ibunya yang berupaya untuk mengontro kebiasaan Gates.

3. Bocah yang Pintar
Ayah dan ibu Gates pun mulai khawatir karena anaknya terlihat sering cepat bosan. Ia memang anak yang pandai serta mampu menyerap pelajaran-pelajaran dengan baik.
Pada usia 13 tahun, Bill mencari ilmu di sekolah eksklusif, Lakeside School.Disana dia dikenal sebagai siswa yang sangat pandai.
Di sisi lain, Bill Gates pun cenderung tidak suka dikontrol oleh orang tuanya. Pada sebuah acara makan malam ketika Gates masih berusia remaja, ia berkata cukup kasar kepada sang ibu diakibatkan oleh sebuah pertengkaran. Sang ayah pun melempar botol minuman ke arah wajah anaknya. Ia sangat kecewa karena anaknya menjadi bandel.

Gates kemudian dibawa kepada seorang terapis. Sang konselor berkata bahwa pada akhirnya, suatu saat nanti sang anak akan menang dalam 'pertengkaran' sehingga disarankan agar tidak terlalu mengekangnya.
Ibu dan ayah Bill sejak saat itu membiarkan anaknya tumbuh mandiri dan tidak terlalu mengekangnya. Gates pun sangat suka berpetualang hanya untuk menyalurkan kesukaannya mengutak atik komputer.
Dia pernah menghabiskan malam-malamnya di University of Washington untuk bermain komputer gratis. Dia pernah juga bekerja paruh waktu menjadi programmer di sebuah power plant di selatan Washington.

4. Memilih Keluar

Kemudian setelah Gates bersama Paul Allen mendirikan Microsoft, Gates memutuskan untuk mengeluarkan diri
dari Harvard University. Meski sebuah keputusan berat, orang tuanya malah cenderung mendukung keputusannya saat itu.
"Mary dan aku sangat cemas tentang itu. Harapan sebenarnya sama dengan orang lain yang mempunyai  anak di universitas, yaitu agar dia dapat berakhir sampai wisuda," kata Gates senior.
Ibunya tetap meminta Gates untuk dapat melakukan beberapa hal. Misalnya untuk menjaga rumahnya agar tetap bersih dan berkunjung seminggu sekali untuk makan dapat bersama.
"Sungguh sebuah keputusan yang sangat berat dan saya tahu orang tua juga mengkhawatirkan hal itu. Dan meskipun saya sendiri tidak akan pernah mendukung orang lain untuk keluar dari sekolah, bagi saya itu adalah pilihan yang tepat," terang Bill Gates suatu ketika.
Namun Gates pernah mengungkapkan penyesalan tidak dapat menyelesaikan kuliah. Dia pun meminta agar mahasiswa-mahasiswa tidak mengikuti jejaknya seperti itu.
"Saya kira mengeluarkan diri dari kuliah bukan merupakan ide bagus. Saya bangga bisa menempuh kuliah walau hanya dua setengah tahun. Saya melengkapi beberapa perkuliahan lewat kursus online," ungkap Gates ketika pidato di Universitas Chicago.

5. Kejayaan Microsoft
Pilihan Gates untuk mengeluarkan diri memang tepat sudah baginya. Ia fokus pada pengembangan Microsoft yang kemudian dapat berjaya sebagai produsen software komputer terbesar di dunia.
Sistem operasi Windows sampai sekarang yang mayoritas masih sangat dominan dipakai di kebanyakan komputer. Dan belum ada pesaing lain yang cukup berarti. Bill pun kerap masuk dalam nominasi sebagai orang terkaya di dunia. Harta kekayaannya diperkirakan sampsi USD 61 miliar.
"Saya melakukan langkah raksasa dan segera mungkin. Jika Anda berada di waktu dan tempat yang tepat dan memiliki visi ke mana teknologi baru akan menuju namun Anda tidak melakukan raksi, Anda tidak akan pernah bisa mencapai sukses," katanya mengenai resep kesuksesnya.
Sekarang ini, Bill Gates sudah pensiun untuk mengurusi Microsoft. Dia memilih fokus mengurusi urusan kemanusiaan di yayasannya yaitu yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.

 Hingga tahun 2007, total sumbangan yang diberikan oleh Bill & Melinda Gates Foundation telah mencapai USD 28 miliar. Yayasan ini dianggap telah menjadi salah satu yayasan yang paling banyak menyumbangkan dana untuk kegiatan kemanusiaan.

Bill Gates sendiri juga dilaporkan telah memberikan kontribusi besar dari hartanya untuk aktivitas filantropi, sebesar 48%. Dia juga bergabung dengan dermawan kaya lain yang juga punya jejak sama, seperti Andrew Carnegie dan Warren Buffet. 
"Orang yang sukses adalah orang yang memiliki mimpi dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi berapapun harga yang harus ia bayar". - Bill Gates -

Monday, December 17, 2018

Kisah Sukses dan Inspirasi Bob Sadino

Kisah Sukses Dan Inspirasi Bob Sadino 

Kali ini saya akan membagikan Kisah sukses dan perjuangan Bob Sadino, tokoh inspiratif yang satu ini telah menciptakan banyak perubahan. Khususnya dalam pandangan orang tentang potensi usaha bidang pertanian. Pada kali ini saya akan menceritakan titik balik kisah sukses bob sadino untuk menambah motivasi pembaca semua juga menambah semangat dalam berwirausaha.

Bob Sadino

 Seorang berambut putih, seringkali terlihat bercelana pendek, dan kadang juga mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah untuk dikenali. Ia adalah Bob Sadino, pengusaha sukses yang terkenal satu ini dengan jaringan usahanya Kemfood dan Kemchick. Beberapa kali wajahnya sering tampil di beberapa sinetron hingga ke layar lebar, meskipun kadang hanya tampil sebagai figuran. 

Penampilannya yang sering terlihat serba cuek itu ternyata sejalan dengan pola pikirnya yang sederhana. Sebab, menurut beliau apa yang diraihnya pada saat ini adalah berkat pola pikir yang apa adanya itu. Itulah yang akhirnya membuat awal mula supermarket Kemchick miliknya. 
Ia kemudian juga melabarkan sayap merambah agribisnis khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayuran untuk dijual kepada orang asing, seperti orang Jepang dan orang Eropa. Hubungan baiknya dengan orang-orang asing inilah yang kemudian dapat membesarkan usahanya hingga ia akhirnya juga memiliki usaha daging olahan bernama Kemfoods. 

Dalam menjalankan setiap bisnis usahanya, Bob Sadino selalu menyebut dirinya tak mempunyai kunci sukses. Menurut beliau, uang itu adalah prioritas nomor sekian, yang terpenting itu adalah kemauan, berkomitmen tinggi, dan selalu bisa menciptakan kesempatan dan berani mengambil peluang yang ada.

Bob menyebut, kelemahan yang sering terjadi pada banyak orang adalah terlalu banyak berpikir, membuat rencana-rencana sehingga tidak segera mengambil langkah. Padahal, inti sebenarnya itu sederhana saja, lakukan dan selalu dengarkan saran dan apa keluhan dari pelanggan. 

Bob membuktikannya sendiri, ia yang hanya mempunyai modal nekad, tapi juga berlandaskan niat dan keyakinan, serta kerja keras pantang menyerah, tanpa teori sukses ia pun bisa jadi seperti sekarang ini. Bob Sadino merupakan contoh yang nyata bahwa setiap orang pun bisa sukses asalkan mau membayar "harga" dengan perjuangan tanpa henti.

  Di Balik Kisah Sukses Seorang Bob Sadino

Kisah sukses seorang Bob Sadino sudah banyak diceritakan dalam berbagai aktivitas pemberian training dan motivasi pada para calon pengusaha. Bahwa latar belakang dari keluarganya yang berkecukupan, memang itu sebuah fakta yang tidak dapat terbantahkan.
Namun Bob Sadino sendiri bukanlah manusia yang gemar memanfaatkan kekayaan dari keluarganya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Melainkan berawal dari 50 ekor ayam ras yang dipeliharanya saat beliau sudah berada pada titik terendah kehidupannya, dengan menjadi kuli bangunan.


Siapakah Bob Sadino?

Bob Sadino sendiri adalah putra dari seorang guru yang lahir di Tanjungkarang Lampung pada tanggal 9 Maret 1933.

 Usaha Bob tak berlalu sampai disitu kemudian Satu mobil disewakan lalu Bob sendiri yang menjadi sopir mobil tersebut. Akibat mengalami kecelakaan mobil yang parah, beliau jatuh bangkrut karena tidak memiliki uang untuk memperbaiki mobil tersebut. 
Dari telur yang dihasilkan, dijajakannya secara keliling door to door khususnya kepada para warga asing yang banyak tinggal di daerah Kemang. Kelebihan dalam berbahasa Inggris merupakan salah satu kelebihannya tersendiri bagi Bobbersama istrinya dalam memperoleh pelanggan warga asing.

Meski demikian, tak jarang juga banyak komplain yang kurang menyenangkan yang diterima oleh Bob. Namun itu semua justru dapat menjadikannya lebih baik lagibdalam memberikan pelayanan dan pada akhirnya banyak pelanggan yang merasa puas atas jasanya. 

Sekitar Pada tahun 1969, berdirilah sebuah supermarket pertama miliknya yang diberi nama Kem Chick. Bahwa menurutnya untuk memulai sebuah usaha itu tidak perlu terlalu banyak berpikir, yang paling utama hanyalah berani bertindak.

Satu kelebihan lain dari sang putra guru ini, di tengah-tengah harta yang melimpah beliau selalu merendahkan diri dan juga mau mendengarkan orang lain. beliau merupakan seorang wirausahawan yang mengawali usahanya sendiri dari nol, beliau bukanlah berasal dari keluarga yang berada dan bukan juga berasal dari keluarga wirausaha. Berbagai pekerjaan ia lakoni demi menghidupi keluarganya, beliau juga pernah tak malu  menjadi seorang kuli bangunan yang upah per harinya hanya Rp 100.

Suatu hari ada teman Bob yang memberi saran agar ia memelihara ayam untuk menghilangkan pikiran yang membebani dalam hidupnya. Dari situ ia medapatkan ilham bahwa yang hanya ayam saja dapat berjuang untuk hidup kenapa manusia tidak. 

Dalam kurun waktu setengah tahun ia dapat memiliki pelanggan yang banyak. Selain itu Bob dan istrinya mahir dalam berbahasa Inggris sehingga pelanggan mereka pun kebanyakan orang asing yang bertempat tinggal di Kemang, Jakarta.

Sering sekali Bob dan istrinya dimaki oleh para pelanggan bahkan hingga seorang pembantu orang asing. Tapi Bob dan juga istrinya akhirnya menyadari kesalahan dan meningkatkan mutu pelayanan, perubahan Bob berubah dari seorang feodal menjadi pelayan. 
hingga kemudian ia menjadi pemilik tunggal supermarket Kem Chicks, dan ia pun selalu menunjukkan penampilan yang sederhana apa adanya, yaitu dengan mengenakan celana pendek dan kemeja yang berlengan pendek.

Kesuksesan itu mulai diraihnya dan kemudian mengembangkan agribisnis terutama pada tanaman holtikutura. Menurutnya uang bukanlah hal yang paling utama, yang terpenting hanyalah komitmen, kemauan, menangkap peluang yang ada dan mencarinya. 
Bob adalah orang yang luwes, selalu mau mendengarkan apa keluhan dan saran para pelanggannya. Dengan cara itulah ia mampu meraih simpati dari pelanggannya. 

Awalnya ia selalu menghadapi kegagalan dan menghilangkan depresi pada Bob, ia mendapat ayam dari temannya Sri Mulyono Herlambang sejumlah 50 ekor.

Dari sinilah usahanya mulai berkembang, dari menjadi pemilik tunggal Kem Chiks kemudian merambah menjadi pengusaha sayuran yang bersimstem hidroponik. Lalu ada Kem Food , yaitu sebuah pabrik pengolahan daging yang berada di daerah Pulogadung dan usaha lain miliknya yang sudah tersebar di beberapa daerah lain. 
Perjalanan hidup yang dijalani Bob sadino tidaklah mulus dan terus berjalan lancar, pasti rintangan yang cukup berat pernah dihadapinya juga.

Yang terpenting, adalah bertindak dan berusaha total, ketika menggeluti apa saja.
Totalitas seorang Bob memang patut diacungi jempol, apalagi mengingat lika-liku jalan kehidupannya yang telah ditempuh. Rahasia,mungkin tidak selalu berkonotasi jelek, karena Rahasia yang ini justru rahasia baik, yang penting untuk anda ketahui, pembaca. Rahasia ini begitu sangat pentingnya sehingga saya harus hati-hati mengutarakannya, takut yang memiliki rahasia tersebut marah atau mensomasi saya.

Sebelum bercerita tentang rahasia kesuksesan Bob Sadino, saya ingin bercerita tentang rahasia lainnya yang ringan, yang pernah saya dengar. Di Kampung, daerah urban yang kini padati oleh industri, Kawasan Selatan Gresik, daerah Jawa Timur, ada seorang penjual bakso keliling yang setiap sore selalu ditunggu-tunggu oleh para pelanggan. 
Jika dihitung-hitung, sudah sekitar lebih dari 15 tahun ia berjualan bakso.Iapun menceritakan, bagaimana ia setiap hari berusaha mencoba membuat bakso yang terbaik dengan rasa terenak dan sesuai dengan apA yang diinginkan pelanggan.
Untuk dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan, dengan cara ia selalu mendengar apa saja yang dikeluhkan oleh para pelanggan, mulai dari rasa kuah yang anyep, bakso yang kurang kenyal, hingga keluhan lain yang sering diucapkan para pelanggan. Rasa baksonya yang enak rahasianya terletak pada campuran olahan daging, dan bahan lain dengan campuran yang tepat. 

Rasa kuahnya yang enak dan sedap letaknya pada pemberian bumbu dan kaldu yang tepat, serta pengapian saat memasak. Dan tentu saja banyak rahasia lain yang tidak mungkin saya tulis di artikel sebanyak satu halaman ini.
saya pernah mencoba bertanya pada sang penjual bakso yersebut,
"Bolehkah resep ini saya bawa ke Jakarta?. Yang tidak terduga jawabannya cukup mencengangkan : , "saya ingin membahagiakan para tetangga saya, orang-orang dikampung saya untuk menikmati bakso terlezat yang tidak ada yang lain," ujarnya. Saya yang berkali-kali datang dan mendengarkan penuturan Bob, sering kali mendengar kalimat yang sama, namun setiap waktu penekannya selalu berbeda. Peserta yang hadir jumlahnya hingga ratusan yang sangat berantusias. Seorang mencoba bertanya : Apa kiat sukses Bob Sadino?

Cerita Bob bergulir kembali, mengawali usaha di zaman dulu, zaman dimana ketika Bob masih susah payah dengan berjualan telor ayam bersama istrinya ke perumahan door to door, menawarkan satu persatu telor tersebut kepada para pelanggan yang dikenalnya di daerah Kemang, Jakarta Selatan.

Bisa dibayangkan seseorang yang memiliki kepiawaian dalam berjualan dengan pemahaman bahasa internasional yang sangat mumpuni, seperti bahasa Inggris dan Jerman, akan membuat Bob berbeda dari yang lain. Rahasia itulah yang paling besar yang mengantarkannya menuju pintu kesuksesan sekarang ini.
Itulah sepenggal "KISAH SUKSES SEORANG BOB SADINO" Semoga bermanfaat serta dapat menjadi ispirasi bagi pembaca semua. juga menambah semangat dalam berwirausaha.

Kisah Sukses Dari Bisnis Boneka (Anggi Hayani)


Memiliki penghasilan yang tinggi di usia muda, bukan suatu hal yang tidak mungkin.

Misalnya seorang gadis bernama Anggi Hayani, ia  mahasiswi kedokteran gigi di Universitas Sumatera Utara mampu membuktikan kesuksesannya. Anggi berhasil sukses mengembangkan bisnis boneka berbentuk alat peraga kesehatan gigi yang berkarekter tokoh-tokoh unik. Dari bisnis ini ia mengaku dapat meraup omzet sekitar Rp 40 juta per bulan.

 Pada tahun 2010, bermulas saat ia bersama seorang rekannya memeberikan sosialisasi kesehatan gigi kepada anak-anak menggunakan alat peraga gigi normal, saat itu respons anak-anak mudah merasa bosan dan kurang tertarik terhadap apa yang disampaikan. Akhirnya, muncullah gagasan untuk membuat boneka berkarakter unik dan kemudian diselipkan dengan cerita. Respons dari anak-anak saat itu pun menjadi tinggi dan akhirnya mereka merasa senang mengikuti sosialisasi.


Bermula dari sana, boneka hasil karya Anggi dengan rekannya itu mendapatkan sambutan yang besar. "Ketika kami memperkenalkan boneka ini di daerah Medan, orang-orang kedokteran gigi itu juga tertarik untuk membeli. Selain desainnya yang bagus untuk edukasi, juga bisa menjadi pajangan di tempat praktek. Itulah konsep pertama kita," ungkap Anggi 

Kenkou Dolls & Souvenir, 

Di bawah naungan Kenkou Dolls & Souvenir, menghasilkan produk unggulan yang berbentuk boneka berkakter gigi sehat (Mr dan Mrs Dente) dan karakter gigi berlubang (Kenkou Boy). 

Selain itu, ia juga mengembangkan berbagai macam bentuk souvenir bertema karakter gigi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. "Boneka itu sebagai penyuluh edukasi kesehatan di sekolah-sekolah, dokter gigi, instansi kesehatan, puskesmas hingga pendidikan. Jika souvenir untuk mahasisiwa dan masyarakat biasa, Harga produknya beragam ditawarkan pun relatif terjangkau. " Kalau boneka untuk icon, kami jual dengan kisaran seharga Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu. Kalau untuk souvenir ada yang dari harga Rp 5 ribu sampai dengan Rp 70 ribu - 80 ribu,". 

Sang peeraih juara terinovatif dan teredukatif dibidang Wirausaha Mandiri ini mengaku, produk yang ia buat bersama dengan rekannya sudah dapat menembus hingga seluruh Indonesia. Ia menggunakan pemasaran berbasis online."Pasarnya itu masih sekitaran Medan. Kalau untuk online-nya sudah kemana-mana sempet juga merambah ke Singapura guna mengikuti lomba disana," tambahnya. Usaha yang dijalani sejak 2 tahun lalu kini akhirnya berbuah manis, Kenkou Dolls & Souvenir bisa meraup omzet yang cukup fantastis hingga Rp 40 juta per bulan. 

Penjualan didominasi oleh penjualan berbasis online."Per bulan Rp 20-40 juta. Itu terbanyak memang dari online," tuturnya. Keberhasilan yang dapat dicapai Anggi, tidak membuatnya cepat merasa puas, ia berharap produknya dapat dikenal lebih luas lagi."Icon kami dapat terangkat terus hingga nembus PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), lebih baik lagi harapannya sih kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Pepsodent atau Ciptadent sebagai supplier," sebutnya. Pada kesempatan itu, Anggi mempunyai rencana setelah lulus dari kedokteran gigi, ia ingin tetap dapat memadukan antara profesi seorang dokter gigi dan juga bisnis, namun dengan orientasi sosial bisnis."Pengennya mengkombinasikan dokter gigi dengan bisnis. Kami ingin main ke arah sosial entrepreneur," pungkasnya lagi.

Sunday, December 16, 2018

Kisah Sukses Pendiri Blue Bird Group (Mutiara Djokosoetono)

Kisah Sukses Pendiri Blue Bird Group (Mutiara Djokosoetono)

  Oke sob, Siapa sih yang tinggal di kota-kota besar terutama Jakarta tak kenal dengan nama besar Taksi Blue Bird?.... 
Pasti tak asing lagi bukan dengan nama tersebut yang  berlambang burung dengan warna biru tua yang banyak digunakan oleh masyarakat Jakarta. Artikel Kisah inspirasi sukses Wirausaha kali ini akan menceritakan sebuah kisah sejarah perjuangan berdirinya perusahaan taksi tersebut.

  Ya taksi yang dimiliki grup ini sudah semakin banyak berada diruas jalanan kota-kota besar yang ada di Indonesia. Misal saja kota yang banyak ditemukan keberadaan taksi ini, mulai dari Jakarta, Bali, Bandung, sampai dengan Lombok. 
  
Tak di sangka usaha yang bemula dari jasa bisnis taksi gelap dan sekarang berubah menjadi market leader di persaingan bisnis Indonesia, terutama dibidang transportasi. perjuangan sang wanita ini bisa dibilang amat sangat hebat dalam merintis usahanya.

Tak sedikit halangan dan rintangan yang menerpa menjadi gambaran hidup perjuangan merintis nama Blue Bird hingga menjadikannya Taksi nomor satu. Dengan tekadnya Wanita inipun tidak segan melawan unek-unek yang menerpa usahanya. Saat ini kelompok usaha yang sering kita dengar dengan sebutan Group Blue Bird ini mempunyai banyak anak perusahaan.

jadilahjutawanbaru.blogspot.com
Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono

Pendiri Taksi Blue Bird ini ternyata adalah seorang perempuan, beliau berasal dari Malang namanya Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono yang dilahirkan di daerah tersebut tepat pada tanggal 17 Oktober 1921. Berasal dari keluarga yang sangat berada, namun ketika pada usia 5 tahun keluarganya mengalami  kebangkrutan. Kehidupannya berubah sangat drastis. Dari seorang gadis kecil dikelilingi fasilitas hidup yang sangat kecukupan, kemudian berbanding terbalik menjadi miskin. beliau meniti bangku sekolah dalam kesederhanaan yang sangat luar biasa. Banyak hal yang menjadi ciri kesederhanaan hidup Bu Djoko semasa kecil. Makanan yang tak pernah cukup, pakaianpun cukup seadanya,bahkan seringkali juga tak pernah ada uang jajan.
idupnya pun betul-betul bertumpu pada kekuatan untuk terus tabah. Menginjak usia remaja ketegaran beliau semakin terasah. sehingga beliau bertekad memperkaya diri dengan bekal ilmu dan kepintaran. Di saat yang sulit itu beliau berusaha merengkuh bahagiasalah satu diantaranya banyak membaca buku kisah-kisah inspiratif yang diperolehnya dari meminjam. Salah satu kisah legendaris yang menjadi bacaan favorit dan selalu menghiburnya adalah "Kisah Burung Biru" atau "The Bird Happiness". Kisah tersebut  sampai dilahap berkali-kali dan selalu menumbuhkan rasa semangat pada dirinya, penabur inspirasi dan pemacu cita-citanya.

Bu Djoko yang ketika masih remaja menyelesaikan pendidikan HBS sekitar tahun 30-an dan kemudian menyelasaikan Sekolah Guru Belanda atau Europese Kweekschool. Dengan tekad yang sangat kuat beliau memberanikan diri meninggalkan kampung halaman untuk merantau ke Jakarta. Dan beliau berhasil masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan tinggal menumpang di rumah pamannya di daerah Menteng. Kemudian jalan hidup membawanya berkenalan dengan seorang dosen bernama Djokosoetono,  beliau dosen yang mengajarnya, yang juga sebagai pendiri serta Guberbur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian.

  Kemudian Laki-laki beruntung itulah yang menikahinya selagi Bu Dkoko masih kuliah. Hingga dikaruniai 3 orang anak yaitu bernama Chandra Suharto, Mintarsih Lestiani, dan Purnomo Prawiro. Sepanjang dasawarsa 50-an, Bu Djoko beserta keluarga melewatkan kehidupan yang sangat sederhana.

Setelah lulus dari FHUI pada tahun 1952 beliau langsung bekerja sebagai dosen di FHUI dan PTIK. 
Mereka kemudian menghuni rumah dinas yang didapat atas pekerjaan suaminya di jalan HOS Cokroaminoto Nomor 107, Menteng.

  Mereka dikelilingi oleh lingkungan yang mewah dan orang-orang dengan kemapanan materi yang bisa dikatakan di atas rata-rata. Sementara keluarga Djokosoetono praktis hanya memiliki uang kebutuhan untuk hidup saja. Untuk menambah penghasilan keluarganya, Bu Djoko hingga melakoni jualan batik dari pintu ke pintu. Tak ada rasa gengsi, tak ada rasa malu, bahkan tak ada rasa takut jika direndahkan oleh sesama isteri pejabat tinggi. Semua dilakukannya murni karena kepedulian sebagai seorang isteri untuk membantu suami mencari nafkah.

  Namun penjualan batiknya pun sempat sukses kemudian menurun. Hingga Bu Djoko beralih usaha berusaha telur di depan rumahnya. Peluang berjualan telur menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan pada masa itu. Pada waktu itu telur belum sepopuler seperti sekarang ini. Dahulu Masih dianggap sebagai bahan makanan ekslusif yang hanya dikonsumsi orang-orang menengah ke atas saja. Dengan cerdik Bu Djoko mencari pemasok telur terbaik di daerah Kebumen. 
Dari hari ke hari usaha telur Bu Djoko dan keluarga penjualannya terus meningkat. Tetapi tak lama kemudian Kegembiraan atas keberhasilan bisnis telur menjadi meredup lantaran kesedihan memikirkan penyakit yang diderita Pak Djoko meski pemerintah saat itu memberikan bantuan penuh untuk membiayai perawatan Pak Djoko.

  Meski demikian, penyakit yang diderita Pak Djoko dari waktu ke waktubtak kunjung sembuh, sampai pada akhirnya tepat tanggal 6 September 1965 beliau wafat. Tak berapa lama setelah kepergian Pak Djoko, PTIK dan PTHM memberi kabar yang cukup mengurangi beban kesedihan keluarga. Mereka mendapatkan dua buah mobil sedan bekas, yaitu Opel dan Mercedes. Dari sinilah awal mula lahirnya Taksi Blue Bird. 

  Pada suatu malam, Bu Djoko mulai merancang ide-ide bagi operasional atas taksi yang dimilikinya, dimulai dengan dua buah sedan dari pemberian. Beliau berkhayal taksinya akan menjadi angkutan yang sangat digemari penumpangnya. Lantas muncul pertanyaan-pertanyaan dalam dirinya, Seperti apa sih bisnis taksi yang baik itu ? Tentu ia mendambakan keamanan dan kepastian tentunya. Apa jantung dari usaha itu ? Pelayanan, adalah hal pokok, tidak lebih. Lalu bagaimana agar bisnis itu tidak serta merta hanya sukses dalam melayani penumpang tapi juga sukses untuk memperoleh keuntungan? Dalam pikirannya terjawab Buat manajemen yang rapi.

  Dalam wacana yang begitu sederhana, Bu Djoko menyusun konsep yang akan diterapkan untuk menjalankan usaha taksinya. Setelah memikirkan mobil dan cara mengelola, beliau memikirkan untuk pengemudinya. Bagaimana membuat suatu aturan kerja agar si pengemudi merasakan cinta saat menjalankan tugas? Bu Djoko dengan cepat menemukan jawaban pertanyaannya sendiri. Beliau harus memperlakukan mereka seperti anak-anaknya sendiri. Sang Pengemudi itu akan dididik dengan baik, dibina, serta dirangkul untuk bekerjasama supaya berkembang. Setelah puas dengan menuangkan gagasan pemikiran tentang hal-hal yang ia kerjakan, kemudian Bu Djoko dapat tertidur dengan perasaan amat sangat bahagia.

  Inilah proses yang sangat penting dimana dalam sejarah kelahiran Blue Bird. Yaitu ketika Bu Djoko mantap memulai bisnis taksi dalam rancangan idealisme yang beliau telah buat. Walau hanya  bermodal dua mobil saja, tetapi visinya sudah sangat jauh ke depan. Dibantu oleh ketiga anak dan menantu beliau kemudian dimulailah usaha taksi gelap Bu Djoko. Uniknya lagi usaha taksi tersebut menggunakan penentuan tarif dengan sistem argo meter yang pada kala itu belum ada di Jakarta. Untuk pesanan taksi, beliau menggunakan nomor telefon rumahnya sendiri. Karena yang bertugas menerima telepon dari pelanggan yaitu puteranya yang bernama Chandra kemudian pelanggan dan orang-orang menamakan taksi itu sebagai Taksi Chandra.

  Taksi Chandra yang hanya bermula dari dua buah sedan itu kemudian menjadi begitu popular di lingkungan Menteng karena pelayanannya yang sangat luar biasa. Pesanan jasa taksinya muncul terus menerus. Sehingga dari hasil keuntungannya saat itu, BU Djoko bisa membeli mobil lagi untuk menambah armada taksinya. Kombinasi antara Bu Djoko yang mempunyai disiplin tinggi dan penuh passion dalam menjalankan usahanya berpadu harmonis dengan pembawaan Chandra yang begitu cermat dan tenang. Semua masalah yang ada dalam menjalani usaha taksi dibawa dalam rapat keluarga untuk dicari solusinya.

  Permintaan akan Taksi Chandra semakin tinggi. Usaha yang semula ditujukan untuk menjaga kestabilan ekonomi keluarga, kemudian berkembang menjadi bisnis yang amat serius. Beberapa mobil yang telah dimiliki dirasa kurang mencukupi. Titik layanan kian melebar, tak hanya di daerah Menteng, tebet, Kabayoran Baru dan wilayah-wilayah di Jakarta Pusat, tapi juga sampai ke Jakarta Timur, Barat dan Utara. Di era akhir dlamiah keluarga Bu Djoko tengah mempersiapkan asawarsa 60-an secara alamiah memasuki babak baru yang sangat penting.

  Sebuah fase dimana kehidupan berbisnis tidak lagi sekedar "aktivitas keluarga" untuk emnambah rezeki. Pada tahun-tahun menjelang 1970 relaita membuktikan bahwa mereka mampu memebsarkan armada dan mendulang keuntungan yang signifikan. Mereka bisa menambah jumlah mobil sendiri lebih dari 60 buah.
Memasuki dasawarsa 70-an, sebuah kabar gembira berkumandang. Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta saat itu mengumumkan Jakarta akan memberlakukan izin resmi bagi operasional taksi. Didasari kenyataan bahwa masyarakat Jakarta sangat membutuhkan taksi. Peluang ini direspons dengan insting luar biasa dari Bu Djoko. Maka memasuki tahun 1971, dengan spirit penuh ia segera berangkat ke DLLAJR untuk mendapatkan surat izin operasional. Namun anti klimaks dari harapan, Bu Djoko selalu ditolak karena alasan bisnis dia masih kecil. Memang saat itu yang mendaptkan izin adalah perusahaan-perusahaan yang pernah menjalankan bisnis angkutan besar.
  Namun Bu Djoko sosok yang tak kenal putus asa. Tak terhitung jumlahnya berapa kali dia selalu mengalami penolakan. Hingga terbersit ide brilian untuk mengumpulkan isteri janda pahlawan yang telah menitipkan mobil mereka untuk dikelola sebagai taksi. Diajaknyaa para janda pahlawan untuk bersama-sama menyerukan petisi kemampuan perempuan dalam meimpin usaha. Mereka mendatangi kantor gebernur dan menghadap langsung Ali Sadikin. Menghadapi orasi Bu Djoko, Ali Sadikin tersentuh dan menetapkan agar Bu Djoko diberikan izin usaha untuk mengoperasikan taksi. Sungguh sebuah pencapaian menggembirakan dari kesabaran bolak-balik melobi DLLAJR, walau akhirnya harus melalui pertemuan dengan Gubernur.

  Bu Djoko tidak berminat bergabung. Ia lebih berpikir untuk mencari jalan bagi kemandirian bisnisnya. Tak ada jalan lain untuk menghubungi Bank. Yang terjadi kemudiana dalah sentuhan invicible hand yang bekerja dalam memudahkan Bu Djoko mendapat pinjaman Bank. Mantan murid suaminya dengan cepat membantu memuluskan proses di Bank dan pinjaman pun mengalir.Bagi Bu Djoko suatu yang sangat luar biasa. Di atas kertas sulit mendapatkan dana yang mencukupi untuk membeli 100 mobil. 
Tapi saat itu dia bisa! Di tahun itu pula Bu Djoko dan anak-anaknya bersiap mencari nama dan logo taksi. Taksi Chandra tetap dijalankan sebagai taksi per jam atau hourly. Sementara taksi baru di bawah PT Sewindu Taxi segera disiapkan namanya. Ide lagi-lagi datang dari Bu Djoko, hingga diberilah nama taksi Blue Bird. Dengan logo sederhana berupa siluet burung berwarna biru tua yang sedang melesat, hasil karya pematung Hartono. Logo itu seperti pencapaian yang membuktikan bahwa ia mampu menghidupkan cita-cita yang diteladankan kisah The Bird of Happiness.

  Pada tanggal 1 Mei 1972, jalan-jalan di Jakarta mulai diwarnai taksi-taksi berwarna biru dengan logo burung yang tengah melesat. Taksi itu mencerminkan semangat jerih dan idealisme yang dikobarkan Bu Djoko. Bersama tim di PT. Sewindu Taxi, Ournomo pun mantap menjalankan tugas operasional perusahaan. Bisa dikatakan tahun-tahun 70-an merupakan masa penggodokan idealisme Blue Bird. Dalam kesederhanaan Bu Djoko memimpin perjalanan besar membawa Blue Bird siap mengarungi zaman. Dia menanamkan kepada awak angkutan bagaimana menumbuhkan sense of belonging yang tinggi terhadap Blue Bird dengan menjadi "serdadu-serdadu" tangguh dan penuh pengorbanan. 

  Mereka menikmati masa-masa sangat bersahaja dimana teknologi sama sekali belum menyentuh Blue Bird. Di paruh kedua dasawarsa 70-an, kekuatan armada Blue Bird telah bertambah menjadi sekitar 200 lebih taksi. Pengelolaan yang sangat rapid an manajemen keluarga yangs ehat memungkinkan PT. Sewindu Taxi yang menaungi Blue Bird menambah armadanya. Mobil-mobil tersebut ditempatkan di dua pool yanga da, di jalan Garuda, Kemayoran dan di jalan Mampang Prapatan. Purnomo dipercaya untuk memimpin Blue Bird sebagai ditektur operasional, setelah sang kakak Chandra fokus di PTIK.
Pada tahun 1985, 13 tahun setelah Blue Bird lahir, armada bertambah gemuk, hamper mencapai 2.000 taksi. Keyakinan BU Djoko bahwa masyarakat perlahan tapi pasti akan mantap memilih Blue Bird dengan kualitas layanan proma dan sistem agrometer yang terpercaya akan terbentuk. Dan benar! Saat itulah muncul banyak taksi-taksi tanpa meteran.

  Ketika masyarakat memilih taksi meteran yang layak, pilihan jatuh pada Blue Bird yang telah mantap menjalankan sistem agrometer selama belasan tahun. 
Memasuki paruh kedua dasawarsa 80-an bisa dibilang Blue Bird terus memantapkan diri. Apresiasi masyarakat terbentuk, citra Blue Bird sebagai taksi ternyaman, teraman, dengan pengemudi yang santun telah dikenal luas dan menjadi suatu keyakinan yang mengakar. Inilah masa dimana operator Blue Bird sibuk melayani permintaan konsumen yang membeludak. Jumlah taksi terus bertambah mendekati 3.000 unit. Order terus meningkat. Blue Bird tak pelak menjadi pilihan para pemilik gedung-gedung seabagai taksi resmi di tempat mereka. Blue Bird berkibar di banyak titik penting di Jakarta.

  Kemajuan demi kemajuan tak terbendung lagi di tubuh Blue Bird. Manajemen yang rapi, idelisme yang dijaga ketat, pengaturan finansial yang sangat matang dan strategi ekspansi yang arif, membuat langkah kemajuan Blue Bird begitu tertata dan sangat cantik. Perpaduan antara kekuatan karisma Bu Djoko, agresivitas dan kreativitas Purnomo, serta ketenangan strategi Chandra membuat Blue Bird di era 90-an menunjukkan perkembangan yang sehat. Faktor yang mempengaruhi kemajuan Blue Bird di era ini, tak pelak adalah kemajuan persepsi masyarakat. 

  Sungguh tepat prediksi Bu Djoko tentang perusahaan taksi masa depan. Bahwa kelak di kemudian ahri, masyarakat akan mencari, membutuhkan, dan fanatic pada taksi yang teruji kualitas pelayanannya, aman, prima dan nayaman. Argometer yang dulu ajdi momok dan dianggap sebagai "mimpi di siang bolong" ternyata tak terbukti. Justru argometer yang dipakai Blue Bird menjadi standar paling fair yang dicari penumpang.
Inilah catatan penting dari perjuangan Bu Djoko dalam membidik sukses masa depan: kesabaran, teguh dalam prinsip, kepemimpinan yang tegas dan bijaksana serta profesionalisme. Setelah perjauangan berat di era 70-an dan 80-an, maka era 90-an memberikan Blue Bird Group manis buah yang manis. Perkembangan asset adalah hal yang paling menonjol jika membicarakan kemajuan Blue Bird di era 90-an. Jumlah taksi sebelum krismon mencapai hampir 5.000 mobil. Jumlah pool terus bertambah. Blue Bird pun berkembang di sejumlah Provinsi. Generasi 90-an akhirnya ikut merasakan bagaimana tegak di tengah kepungan terror pihak yang tak suka akan kehadiran Blue Bird. Sebuah inovasi baru juga dilakukan Blue Bird Group melalui peluncuran Silver Bird, executive taxi pada tahun 1993.

  Di negara-negara lain tidak ada yang namanya executive taxi. Yang beredar adalah general taxi dengan batas tarif yang telah ditentukan pemerintah. Ide diawali oleh diadakannya KTT Non Blok yang digelar di Indonesia tahun 1992. Saat itu pemerintah menyediakan fasilitas mobil mewah untuk kebutuhan mobilitas semua peserta KK, yakni 320 sedan Nissan Cedric. Pemerintah akhirnya menunjuk Blue Bird menyediakan 320 pengemudi andal dan berpengalaman. Usai KTT, ratusan sedan mewah tersebut menganggur. Saat itu lahirlah pemikiran untuk menciptakan satu produk baru berupa taksi kelas eksekutif yang lebih mewah. Akhirnya Blue Bird membeli 240 dari 320 sedan mewah eks KTT dan menjadikannya sebagai Silver Bird.

  Tanggal 1 Mei 1997, Blue Bird juga meresmikan kelahiran Pusaka Group yang diniatkan menjadi generasi yang lebih segar dan dinamis dari armada taksi yang sudah ada. Hadirnya Pusaka Group yang menggulirkan taksi Cendrawasih dan Pusaka Nuri pada awalnya merupakan cita-cita Blue Bird untuk melahirkan generasi baru Blue Bird yang lebih modern. Sebagai perusahaan konservatif, Blue Bird sangat berhati-hati meluncurkan bisnis baru yang belum bisa dijamin nasib masa depannya. Maka mantaplah kemudian dilahirkan Pusaka Group sebagai anak perusahaan yang lebih dinamis, tidak konservatif, agresif bergerak di daerah dan dikelola murni oleh keluarga Bu Djoko. Pusaka Group ternyata menunjukkan keberhasilannya. Selanjutnya didirikan Golden Bird yang beroperasi di Bali. Diikuti daerah-daerah lain seperti Surabaya, Bandung, Manado, Medan, Palembang, dan Lombok.

  Di dasawarsa 90-an kesehatan Bu Djoko merosot akibat serangan kanker paru-paru. Sosoknya bersemangat tak merasa tersudutkan oleh penyakitnya. Sambil terus memimpin perusahaannya, Bu Djoko menyediakan banyak waktu, perhatian dan tenaga untuk menyembuhkan penyakitnya. Tapi kanker paru-paru yang ddideritanya terlalu buas untuk tubuhnya yang semakin menua. Pada tanggal 10 Juni tahun 2000 ia menutup mata di RS Medistra. Sang Burung Biru itu telah pergi.


  Tapi ia meninggalkan sesuatu yang tak pernah terhapus waktu. Semangat murninya tidak hanya tersimpan di ahti anak-anak dan cucunya, tapi juga mengalir di segenap batin puluhan ribu karyawannya, mengudara di gedung-gedung dan pool Blue Bird dan melesat bersma taksi-taksi Blue Bird yang melintas di jalan-jalan. Blue Bird di era Millenium bagaikan burung yang terbang tinggi, melebarkan kepak sayapnya dan merambah cakrawala luas. Kehadiran para cucu, emningkatnya pengalaman Chandra dan Purnomo dan semangkin tingginya jam terbang karyawan membuat perusahaan ini terbaik di bidangnya. Pada dasawarsa keempat Blue Bird berjuang melintasi era teknologi canggih dan berusaha luwes.

  Perusahaan ini telah berkembang sedemikian rupa seperti benih yang menumbuhkan batang kuat dan menghasilkan rimbun dedaunan dengan dahan yang terus bertambah banyak. Dari awal bergulirnya dengan 25 kekuatan taksi, kini Blue Bird telah memiliki lebih dari 20.000 unit armada. Kini ada 30.000 karyawan yang berkarya di kantor pusat dan cabang. Tak kurang 9 juta penumpang dalam sebulan terangkut oleh armada Blue Bird di sejumlah kota di Indonesia. Jumlah pool telah mencapai 28 titik. Armada juga terus diremajakan. Beberapa kali mengganti kendaraan dengan yang baru. Armada Silver Bird yang semula menggunakan sedan Nissan Cedric kemudian diganti dengan Mercedes di tahun 2006. Sebuah terobosan luar biasa yang mencengangkan.