-->

Thursday, January 10, 2019

Rumus Sederhana Mendekatkan Rezeki

Rumus sederhana agar di datangi rezeki Sejak kecil, sejak SD kita semua di ajarkan untuk rajin belajar, sekolah yang tinggi agar lebih mudah mencari pekerjaan dan mudah untuk mencari uang. 

Kalau kita bertanya ke setiap orang, "Kamu bekerja untuk apa?" Sebagian besar orang (99%) akan menjawab, "Untuk nyari uang...!" Benarkah kita bekerja atau berbisnis bertujuan untuk mencari rezeki (uang)? Ini sebenarnya ilmu pengetahuan yang sudah perlu sekali kita tinggalkan dan perlu direvolusi pemikiran itu.
Di sekitar kita, sekarang banyak tokoh pembaharu yang mematahkan konsep kehidupan yang lama itu. 



Hal yang pertama rumus kehidupan yang harus kita ketahui adalah, "Rezeki itu sifatnya mendatangi, bukan di cari". Nah lho...? Yang kedua, rezeki seseorang itu sudah di tetapkan untuk setiap orang, sesuai dengan "kapasitasnya" masing-masing. Yang ketiga, rezeki itu tahu persis alamatnya di mana mereka akan mendatangi. Dan ada kepastian bahwa rezeki itu tidak mungkin tertukar atau salah alamat. Kalau bukan rezekinya, mau di paksakan, kerja siang malam, peras keringat, banting tulang, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, balik jungkir kesana kemari, kerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu non stop, ya tidak akan menghasilkan apa-apa. 

Tetapi kalau memang sudah rezekinya, cuma diam-diam di rumah saja, rezeki malah berdatangan sendiri.
Dari sini terbentuklah rumus, "Sebenarnya kita tidak perlu berlari (ngoyo) mengejar rezeki, tetapi cukup berjalan kaki" Lhah terus piye gan...? Kalau kita saat ini terbiasa mengejar bayangan kita, tentulah sangat sulit untuk mencapainya. 

Cara sederhana agar bayangan mengikuti atau bahkan mengejar kita, ya balik kan tujuan langkah kita 180° dari sebelumnya. Balikkan arah badan kita. Yang tadinya mengejar uang, sekarang uang jangan di kejar biarlah uang yang mengejar kita. Kalau kita ngejar akhirat dunia pasti akan ngikut dengan sendirinya, ini rumus kehidupan dari langit.
Lha praktek ke piye...? Study ilmiyahnya begini, Kalau kita fokus ngejar uang, pikiran alam bawah sadar (selftalk) kita berkata, "Aku tidak punya uang, jadi aku harus kerja untuk mencari uang", atau "Uangku sedikit, jadi aku harus kerja keras untuk mencari uang", atau "Uangku terbatas, jadi aku harus berdagang, berbisnis biar uangku bertambah" dll.

 Kata-kata atau ucapan adalah do'a, bayangkan.... Di saat kita "mengejar uang", sesungguhnya justru kita termotivasi kekurangan uang. Gagal Fokus jadinya kan? Dan karena kita memancarkan frekuensi kekurangan, maka semesta juga akan mengirimkan frekuensi yang sama persis dari yang kita panjatkan, yap, "kekurangan".
"Jika pikiran sadar dan perasaan alam bawah sadar bersilang pendapat, perasaan alam bawah sadarlah yang akan menjadi pemenangnya." Lhah terus piye...? Pertama, Luruskan Niat, Luaskan Niat (LN-LN), bahwa kerja atau berbisnis itu ibadah titik. Bukan yang lain. 

Pekerjaan yang ada, atau bisnis yang ada, hanyalah sarana (kendaraan), untuk kita menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat bagi seluas-luasnya orang lain. Semakin besar "kapasitas" kebermanfaatan kita terhadap orang lain, semakin besar pula "kran rezeki" untuk diri kita. Dari sini kita dapat rumus, "Kejarlah RidhoNya, bukan uangNya".
Kalau sang penguasa semesta ini sudah deket sama seseorang, sang Maha Kaya tidak segan-segan mengucurkan dana buat orang itu. Yang kedua, berpikir positip yang benar. Berpikir positip atau berdoa positip, sangat di anjurkan, tetapi kalau pemilihan kata-katanya kurang tepat, justru akan memperkuat sinyal pikiran negatif yang ada di data base di dalam pikiran alam bawah sadar. 

Ini adalah efek sampingan berpikir positip yang jarang di ketahui orang. Afirmasi positip juga memiliki efek sampingan yang sama dengan yang di atas. Meditasi untuk mencari gelombang Alfa, biasanya langsung masuk ke posisi tetha, alias tertidur pulas. Dari ke tiga hal ini juga sedikit sulit untuk mendapatkan emosi positip karena selalu saja ada pertentangan dengan kondisi kenyataan yang ada.


Ada teknik terbaru yang nyaris tanpa efek sampingan. Yaitu effortless succses. Pada kasus sebagian besar orang yang mengejar uang, yang termotivasi karena ketiadaan uang atau kekurangan uang, akan menimbulkan perasaan kekurangan uang. 

Dan tentu saja hanya akan menimbulkan emosi negatif (E-motion adalah energi yang bergerak, yang nantinya memiliki potensi perwujudtan apa-apa yang kita inginkan, karena semua materi apapun berasal dari energi).


"Kemiskinan berasal dari perasaan miskin". Data base yang ada di alam bawah sadar "kekurangan uang", janganlah di tegesin lagi. Jangan di teguhkan lagi. “Ikhlaskan” saja. Lupakan saja biarkan hal negatip itu menghilang dari Mindset atau pola pikir di alam bawah sadar kita. Yang kedua, cari dan gali di data base pikiran alam bawah sadar tentang segala sesuatu tema "ber-kecukupan", di dalam diri kita. Satu satunya jalan adalah, BERSYUKUR titik. 

Bukan kekurangan atau keluhan atau bahkan amarah.
Bersabarlah. Ungkapkanlah syukur sekecil apapun yang ada di dalam diri kita. Ada uang cuma 10 ribu, syukurilah setulus hati. Pancarkan "rasa sudah memiliki" segala sesuatu ke semesta. 

Ini benar-benar ungkapan yang nyata yang sudah ada pada diri kita. Dan tentu saja tanpa efek sampingan apapun. Lha wong ini rumus dari langit. Dari sini kita sudah bisa menebak, bahwa apapun yang kita syukuri pasti berkembang.
Minimal rasa kebahagiaan di hati yang pertama yang akan berkembang. Dan nanti kita bisa menemukan dan mengapilukasukan rumus bahwa, 

"Bahagia adalah kunci sukses." "Jika satu-satunya ucapan selama hidup Anda terimakasih, itu adalah sebuah doa lebih dari cukup" (Meister Eckhart) Mungkin terasa sulit bagi sebagian orang untuk bersyukur, karena terbukti banyak di medsos keluhan sana sini, banyak kritikan, banyak ujaran kebencian, banyak copas hoax dll.


Ini sesungguhnya fakta pertanda bahwa jika air lautan untuk menulis hal baik di kehidupan di sekitarnya hanyalah teory karena ternyata masih banyak yang perlu di keluhkan dan di viralkan di semesta ini! Tips syukur. 

Lihatlah kondisi kehidupan di bawah kita. Kalau kita tidak punya sepatu, bayangkan saja orang yang tidak memiliki kaki. Kalau kita sudah mumet memikirkan pemerintahan atau kehidupan di negeri ini, hindari mengeluh apalaagi mencela, menghakimi, menyalahkan, tebar hoax, tebar kebencian dll.
Bayangkan saja kalau kita hidup di negeri konflik di Suriah sana atau di Palestina sana atau kondisi keuangan di Zimbawe sana. 

Itu adalah tips untuk menaikan rasa syukur kita. Itulah real effortless success untuk Anda. Demi kebaikan diri sendiri, Demi kebaikan ummat, Demi kebaikan negeri ini, pandai-pandailah bersyukur. Bersyukur adalah cara yang sederhana dan tanpa modal apapun, namun suatu cara yang ampuh untuk melipat gandakan kenikmatan-kenikmatan dalam hidup. Silahkan praktekan sendiri dan silahkan nikmati hasilnya sendiri. Saya doakan semoga sukses selalu untuk Anda semua.

No comments:

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel